Tidar Heritage Foundation adalah sebuah yayasan nirlaba, didirikan pada tahun 2006 oleh beberapa tokoh yang lahir di sekitar Gunung Tidar, Magelang.

Para pendiri Yayasan ini diantaranya Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Prof. Dr. Budi Susilo Supandji, Prof. Bambang Pranowo, Mayjen (Purn) Bachrul Ulum, Brigjen (Purn) Soetriman, S.D. Darmono (Ketua PATA Indonesia Chapter).

Mereka merupakan tokoh dalam bidang kerjanya dan juga menjalani ajaran-ajaran spiritual masing-masing, sangat menaruh perhatian pada ancaman bencana alam seperti pemanasan global dan memiliki impian bahwa kedamaian di dunia bisa ditemukan dengan cara mencintai alam, budaya dan ajaran spiritual. Mereka secara bersama-sama bertindak dalam pelestarian warisan budaya, salah satunya Candi Borobudur. Selain itu, Yayasan ini juga membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar yang kurang mampu. Yayasan ini mengundang semua pihak yang berorientasi sama untuk ikut bergabung. Kekayaan legenda Gunung Tidar dan Candi Borobudur serta kekayaan di daerah Magelang dan sekitarnya yang menjadi pendorong utama mereka mendirikan Tidar Heritage Foundation.

Menyuarakan pesan-pesan perdamaian ke seluruh masyarakat Indonesia agar dapat mencegah konflik merupakan tujuan dari yayasan ini. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai moral dan spiritual daerah Gunung Tidar yang menjunjung keharmonisan hidup dengan alam dan toleransi antar umat beragama.

VISI TIDAR HERITAGE FOUNDATION

Menjalin persaudaraan dan menjadi jembatan antar sesama manusia melalui wisata religi yang berkelanjutan.

MISI TIDAR HERITAGE FOUNDATION

Merawat dan mengembangkan keberagaman Indonesia untuk terciptanya perdamaian dan keharmonisan.

PELESTARIAN WARISAN BUDAYA

Adalah program yayasan untuk melakukan pelestarian warisan budaya fisik maupun non-fisik. Warisan budaya fisik antara lain: tempat-tempat, bangunan yang memiliki nilai sejarah dan budaya (gedung-gedung peninggalan kolonial, situs-situs arkeologi, makam kuno, tempat ibadah dan lain-lain) dan bentuk kesenian (seni pahat, patung, ukiran, batik, keramik dll). Sedangkan warisan budaya non-fisik di antaranya: bentuk-bentuk kesenian dan budaya seperti seni pertunjukan (tari-tarian, wayang kulit dll), kebudayaan spiritual dan tradisi (upacara adat, kepercayaan spiritual daerah).

Tujuan program :

  1. Memupuk kepedulian masyarakat mengenai pentingnya pelestarian Heritage sebagai kekayaan dan potensi bangsa serta perwujudan kedaulatan sebuah bangsa.
  2. Melakukan inventarisasi warisan budaya yang ada di Indonesia dan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah dalam melakukan proses pengajuan Warisan Budaya Dunia UNESCO.
  3. Menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar heritage itu berada.

CREATE EVENTS & SEMINAR

Dalam rangka memupuk kesadaran publik terhadap pelestarian heritage, maka Yayasan ini akan bekerjasama dengan stake holder terkait baik pemerintah maupun swasta untuk menyelenggarakan berbagai macam event yang berkaitan dengan Pelestarian Heritage. Event Heritage ini dapat berupa Seminar dan pengkajian permasalahan Heritage maupun bentuk event lainnya.

FUNDRAISING

Tidar Heritage Foundation adalah sebuah lembaga nirlaba. Untuk membiayai aktifitas dan program yayasan, maka kami melakukan kegiatan fundraising. Kegiatan fundraising yayasan dilaksanakan melalui berbagai macam cara, antara lain: menarik simpati dari stake holder yang peduli terhadap pelestarian heritage Indonesia.
Yayasan akan secara rutin melakukan pelaporan mengenai penggunaan dana yang terkumpul secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

PUBLISHING

Dalam rangka mengkampanyekan Heritage Indonesia dan untuk mendukung Public Relation Yayasan, maka Tidar Heritage Foundation akan menerbitkan buku yang terkait dengan heritage, kebudayaan, ajaran nilai-nilai luhur bangsa dan lain-lain.